AKHIRNYA ! DAN CURHATNYA ?



Bangun membuka mata dan segera kembali aktifitas,hari rabu ini kegiatan yang mesti aku lakukan adalah membayar kurangan spp di sekolah.Tidak jauh beda dengan suasana sebelumnya di kota ini panas,macet,dan folusi memberi keadaan yang aneh seakan ingin ke kamar lalu tidur.Sudah sampai sekolah kakiku melangkah menuju ruang atministrasi,aku buka pintu  kaca ruangan itu sambil berkaca.Sepi dan seseorang menoleh ke aku dan menyapa “Bayarnya besok aja ya,soalnya pada repot semua” ujar seseorang yang ada di ruangan administrasi,aku segera berbalik badan keluar dari ruangan tersebut.
Kecewa,aku hanya bisa diam dan mengingat tadi ke sekolah harus rela mecet-macettan lah kok,harus pulang dangan uang yang masih disaku.Tunggu dulu,aku harus mencari wali kelasku karena dulu wali kelasku bilang kalau rapor yang sudah aku kumpulkan itu hilang.Bergerak kakiku cepat sekali,untuk mencari tempat dimana wali kelasku.Yahhh... aku berhenti di depan ruang guru dan lalu membuka pintu,suara keras terdengar dari kejahuan.
“Ada apa kik ? masuk sini !” kata wali kelasku sambil berteriak.
Langkahku menuju bangku wali kelas yang menyuruh aku untuk menghampirinya
“Gini loh,katanya sampean dulu raportku hilang,nah sudah aku cari dirumah tidak ada ? yang aku ingat sudah terkumpul semua sama raportnya teman-teman”  tanya aku
“Sebentar kik,kamu ngomong apa ? duduk dulu jangan berdiri sambil ngomong !” dalam hatiku berkata teguran wali kelasku yang selesai makan,berarti aku ngomong dari tadi tidak diperhatikan.
                Setelah wali kelasku selesai makan dan kayaknya makanan dimeja sudah habis semua,wali kelasku memberi aku kursi yang ada didepanya agar bisa mengobrol dengan santai.
“Tumben datang ke sekolah pagi-pagi sekali,bukanya sekarang kamu libur ?” dengan suara guruku yang kalem tapi kalemnya seperti orang habis makan.
“Sampean masi ingetkan,dulu katanya raport aku hilang ?” tanya aku kepada guruku,yang tepatnya ada di depan aku duduk.
“ iya ! sudah ketemu kok kik,raportmu gak jadi hilang “ guruku senyum nyengir.
Berhari-hari aku memikirkan raportku yang katanya hilang oleh wali kelas.Ya,sudahlah dengan begini masalahku kelar dan aku bisa pulang dan tidur pulas tanpa memikirkan raport.
“Sudah... ,ada yang di tanyakan lagi ? monggo tanya apa ? “ guruku tersenyum tapi sambil minum.
“ya,gara-gara raportku katanya sampean hilang ? aku di marahi orang tua di rumah dan kepikiran kalau tidak dapat ijazah “ tanya aku.
“Lha, maaf ya kik,kalau sampai di marahin kayak gitu ? ya,dulu semua guru disinikan banyak perkerjaa ini dan itu termasuk sayajadi waktu ngecek raportnya kelas tidak konsen“ guruku menggelengkan kepala tertawa kecut.
Hari yang paling berkesan buat aku,mencari raport yang hilang dan akhirnya ketemu tapi harus berhadapan oleh wali kelasku yang suka makan.sangatlah berarti dan rasanya bikin males untuk kejadian yang seperti ini lagi,walau ya.. ? sekali-kali aku anggap ini adalah moment jalan-jalan.
                “bagaimana liburanya ? asik apa enggak ? pasti seru ! oh iya lanjuttin sekolah atau kerja ? “ tanya guruku
                “Ya aku udah nyari kuliah,cuman bingung milih yang mana ? liburanku biasa aja cuman tidur tiap hari.Kalau masalah kerja ? aku fokus kuliah dulu”.jawabku dengan wajah lemes.
                “Oh.. lha kok gitu ? ya begini saya sebagai wali kelas ngasi doa yang terbaik buat murid-murid termasuk kamu kik,semoga bisa tercapai apa diminta kan ! sebentar lagi jadi orang bukan seseorang siswa.ya kalau,berkerja jangan gengsi yang didulukan cari pengalaman walau ada susah senangnya syukur-syukur kamu bayar semua uang kuliah dengan uang hasil kerja kerasmu”nasehat wali kelas.
                “Amin... terima kasi,atas ucapan semagatnya dari sampean” jawabku dengan wajah lemes.
                “liburanya sama pacar bagaimana ?” dengan senyum wali kelasku bertanya.
                “Aku tidak punya pacar !” jawabku kaget dan lemes
                Dan baru ini wali kelasku bertanya yang bukan seharusnya.Aku orang pemalu dan canggung jangankan dekati cewek mau aku ajak ngobrol aja gerogi.Kalau urusan kehidupan yang seperti ini,cukup aku simpan karna menurut penglihatan aku “jodoh tidak kemana-mana,cuman aku yang kemana-mana kebanyakan tidur”.
                “Aku gak penya pacar” jawab lemes dan bingung.
                “Makanya cari gimana sih”jawabnya yang cukup keras dan sambil memukul bangku sampai semua yang berada di ruangan guru melihat kearah aku dan wali kelasku.


Komentar

Postingan Populer